Usaha logam yang kini dikelola Oka sudah ada sejak dia belum lahir.
Pada tahun 1987, usaha itu memiliki nama UD Sinar Kencana. Awalnya,
ayahnya, M Suwarto (71), merintis usaha logam sebagai pemasok komponen
mesin pompa air untuk pertanian, pada dua perusahaan pembuatan mesin
pompa air dan alat-alat pertanian. Hingga saat ini, posisi sebagai
pemasok pada dua perusahaan itu masih berlanjut, di samping usaha
pembuatan tangki untuk alat semprot pestisida.
Sejak SMA, Oka,
warga Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa
Tengah, ini sudah turut membantu ayahnya mengelola usaha tersebut.
Sebagai anak tunggal, dia ikut memasarkan produk yang dihasilkan
orangtuanya ke beberapa wilayah di Brebes dan sekitarnya.
Selain
menjadi pemasok komponen mesin pompa air, mulai tahun 2000
perusahaannya juga menghasilkan komponen tangki untuk alat semprot
pestisida, seperti nozel dan keran.
”Pertama membuat komponen
tangki untuk alat semprot pestisida pada tahun 2000. Dulu dipasarkan
menggunakan sepeda motor di wilayah Tegal dan Brebes. Pasokan sekitar
500 unit per bulan untuk setiap komponen,” katanya. Saat ini, dia
memasarkan sekitar 30.000 hingga 40.000 unit per bulan untuk setiap
komponen. Sedikitnya tujuh komponen tangki alat semprot pestisida yang
diproduksinya.
Tahun 2002, Oka mulai menempuh pendidikan di
perguruan tinggi. Dia memilih kuliah di Akademi Desain Visi Yogyakarta,
dengan menempuh jurusan fotografi. Bersekolah di Yogyakarta dilakoninya
hingga tahun 2007.
Selama kuliah, Oka memuaskan hasrat dan
kegemarannya pada bidang fotografi. Dia juga bermain musik bersama
teman-temannya, dalam aliran musik cadas. Meskipun memiliki tanggung
jawab meneruskan usaha, dia tidak mengambil kuliah di bidang bisnis atau
teknik.
”Saya kuliah disuruh senang-senang oleh Bapak,”
katanya. Menurut dia, ayahnya memberikan kebebasan kepada dirinya untuk
memilih kuliah karena meyakini bahwa ke mana pun perginya Oka, dia
akan kembali ke usaha yang dirintis ayahnya juga.
Setelah lulus
kuliah pada tahun 2007, Oka kembali ke Tegal. Saat itulah ide membuat
tangki untuk alat semprot pestisida muncul. Selama ini, kebanyakan
perusahaan logam di Jawa Tengah hanya membuat komponen alat.
Belum
ada perusahaan yang membuat tangki untuk alat semprot pestisida, dari
mulai proses pembuatan komponen hingga proses penyelesaian menjadi alat
siap pakai. Oleh karena itu, Oka mulai membuatnya. Ide pembuatan
tangki muncul dari ayahnya, sedangkan Oka yang mendesain bentuk tangki
tersebut.
Dua produk
Uji coba-uji coba
terus dia lakukan mulai tahun 2007. Akhirnya pada tahun 2009, produk
tangki untuk alat semprot pestisida mulai diluncurkan. Oka membuat dua
merek alat, yaitu Strong Arm dan Teratai, dengan masing-masing terdiri
dari dua kapasitas, yaitu kapasitas 17 liter dan 14 liter.
Perbedaan
dua merek itu terletak pada bahan baku yang digunakan. Merek Strong
Arm menggunakan komponen kuningan, sedangkan Teratai menggunakan
stainless steel sehingga harga Strong Arm pun lebih mahal apabila
dibandingkan dengan merek Teratai. Harga alat tersebut berkisar Rp
360.000-Rp 460.000 per unit.
Saat pertama meluncurkan produk
tangki tahun 2009, dia hanya memasarkan sekitar 50 unit. Seiring
pemasaran yang semakin luas, saat ini penjualan tangki untuk alat
semprot pestisida mencapai 800 unit per bulan. Tangki tersebut
dipasarkan ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, dan
Sulawesi.
Menurut Oka, dia memilih tetap mengembangkan produk
logam untuk alat pertanian karena sektor pertanian merupakan sektor yang
akan terus hidup. Sepanjang manusia masih membutuhkan pangan,
pertanian tetap ada.
Terbukti, permintaan akan tangki untuk alat
semprot pestisida terus meningkat. Setiap tiga bulan sekali (setiap
musim tanam), permintaan alat tersebut terus meningkat. Rata-rata,
peningkatan permintaan pada setiap musim tanam sekitar 20 persen.
Bahkan,
Oka sendiri belum bisa menentukan kebutuhan pasar yang sesungguhnya,
terhadap produknya tersebut. Hal itu terjadi karena tambahan pasokan
yang dia keluarkan selalu habis terserap pasar. Bulan berikutnya, ketika
dia kembali menambah pasokan, tambahan pasokan itu juga habis terserap
pasar.
Dari usahanya itu pula, dia tak sekadar mampu merekrut
tenaga kerja, yang saat ini sekitar 80 orang. Namun, Oka juga
menggandeng sekitar 11 usaha kecil untuk menjadi rekanan. Satu usaha
kecil yang menjadi rekanannya mempekerjakan dua hingga tujuh tenaga
kerja.
Meskipun bekerja tidak sesuai dengan bidang pendidikan
yang ditempuhnya, Oka mengaku tetap gembira. Menurut dia, berkreasi
bisa dilakukan di bidang apa pun. Bahkan dari kreasi itu pula, dia
menghasilkan beberapa desain tangki, yang akhirnya memiliki nilai lebih
jika dibandingkan desain tangki produk perusahaan lain.
Bagi
dia, keuletan, kesabaran, dan pengembangan kreasi merupakan kunci dari
keberhasilan suatu usaha. Sebagai penyeimbang hidup, hingga saat ini Oka
tetap mengembangkan hobinya bermain musik cadas bersama kelompok
bandnya.
Kini, Oka terus berobsesi untuk mengembangkan usaha. Dia
ingin menembus pasar ekspor dan menguasai pasar dalam negeri. Salah
satu upaya yang dia lakukan dalam waktu dekat adalah membuat lokasi
usaha baru, untuk tempat perakitan tangki.
Senin, 17 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
-Kami tidak akan segan-segan menghapus komentar anda jika tidak berhubungan dengan artikel.
-Dilarang keras berkomentar dengan live lnik (akan dihapus).
-Komentar yang membangun sangat kami harapkan Untuk memajukan blog ini.